nonton pendekar tongkat emas

Itu yang sangat menggangguku. It is very, very highly recommended . Dunia yang terasing, dikecam karena menempatkan kesetiaan dan loyalitas diatas lingkungan sosial mereka. Yang mana salah satu diantaranya akan menjadi pewaris Tongkat Emas. Namun, ayolah, ini film bisa jauh lebih baik. BAGUS BANGET FILMNYAA!!! With Eva Celia Latjuba, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Tara Basro. Ada yang kecewa karena merasa gagal bernostalgia, bentuk film bela diri yang mereka ingat di kepala ternyata beda dengan yang dibawakan oleh Pendekar Tongkat Emas. Dan yang pasti, saya puas terbuai pemandangan indah dari lokasi syuting yang konon katanya berada di Sumba Timur. Apa peran Nicholas Saputra disini? Apalagi dengan maraknya film – film genre seksi/horor belakangan ini. Kritikku juga lebih dimuati banyak pertanyaan daripada sekadar pernyataan, dan kamu telah menjawab beberapa kegelisahanku dengan fair pula. Ia dinobatkan sebagai Pendekar Tongkat Emas yang disegani dan dihormati di dunia persilatan. Pendekar Tongkat Emas seharusnya bisa diapresiasi sebagai sebuah peristiwa gagasan. When an aging martial arts master chooses two of her meeker students to be her successors, two older students steal her mystical cane and pursue their rivals. Jika memang kata “wannabe” dianggap tidak cocok untuk mendeskripsikan gerakan silat yg kedodoran, jurus-jurus yang tidak terstandarisasi dengan baik, kesalahan detil begitu banyak, landscape scene yg overrated dan cast yg cuma itu-itu saja, lalu kata apa yg bisa mewakili kekecewaan saya atas film yg seharusnya dapat digarap lebih baik lagi? Janganlah pisau kritik kita terlalu kejam membedah film yang dibuat dengan serius seperti ini. Film Terbaik Sutradara Terbaik – Ifa Isfansyah Pemeran Pendukung Wanita Terbaik – Tara Basro Tapi, satu, kalo aku gak pernah mempermasalahkan nasionalisme, kedua, aku gak mempermasalahkan kungfu. Learn how your comment data is processed. Saya harap film ini bisa melanglang buana dan membuat orang luar negeri (minimal) berdecak kagum akan keindahan alam Indonesia sama seperti kita berdecak kagum akan alam New Zealand ketika nonton Lord of The Rings atau The Hobbit. I’m giving PENDEKAR TONGKAT EMAS a 4 out of 5 stars rating . label ‘wannabe’ sudah memberikan stigma negatif pada film ini sendiri. Namun, lagi-lagi ekspektasi adalah hak setiap penonton. Pendekar Tongkat Emas lebih dekat dipindai sebagai film kung-fu ketimbang sebagai film silat. Produced by Mira Lesmana and Riri Riza. Semuanya sempurna. Tanggung jawab penonton seharusnya berada pada level mereka bisa membuka penafsiran dari struktur-struktur penceritaan yang tampaknya tertutup, khususnya dalam film-film genre macam Pendekar Tongkat Emas. Tidak ada adegan laga yang terkesan dipaksakan, tidak ada dialog – dialog canggung diantara para pemainnya. Kemudian saya membaca review yang ditulis oleh Eka di Cerita Eka dan menjadi semakin tertarik. Kalau disatukan tidak bisa membentuk gambar yang utuh. Ya, kalau memang akhirnya tidak mau keluar dari zona nyaman, jangan membawa nama “film silat” apalagi mengklaim “film silat yang digarap dengan serius”. Gue kagak ngarep keahlian kru PTE bisa menyamai kru Hong Kong tetapi setidaknya berikan rasa hormat pada genre ini. Dalam film ini, terasa ada dinamika li (kepatuhan/chivalry), hao (keperkasaan/gallantry), and bao (balas dendam/vengeance), walaupun itu, sekali lagi bukan menyangkut pendekar pembebas orang tertindas (tales of martial heroism). Genre film favorit saya adalah drama komedi, hahaha. Change ), You are commenting using your Google account. Tak hanya kung-fu, saya rasa, setiap film yang berhasil menjadi identitas bersama selalu bisa dekat dengan konteksnya dalam level gagasan, dan bukan dalam level bentuk. Adalah kebebasan anda untuk berekspektasi. Memang waktu sebelum film ini tayang, sempat aku tanya kamu, “Eh, Bul, PTE kenapa kungfu ya?” Akhirnya kita putuskan untuk menonton dulu filmnya sebelum justifikasi macam-macam. The Science of Fictions: Kesaksian Sejarah yang Liyan, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi: Minimnya Dunia Sophie, Manifesto I Sinema, Dua Puluh Tahun Kemudian, Lebaran Kelas Pekerja Bersama Buruh Layar Lebar, Gibran Rakabuming Raka: Biasa Nonton Film Biasa, Bersinema Bersama di Temu Komunitas Film Indonesia 2018, Di Balik Layar Perak: Budaya Film di Surabaya, 1950-1970, Megaria alias Metropole: Sejarah Sebuah Bioskop. Memang ada film laga macam Merantau, The Raid dan Berandal, namun Pendekar Tongkat Emas bukanlah film kelahi serupa. Memangnya apa untungnya kalau kita bisa menyamai craftsmanship orang-orang Hong Kong atau Hollywood?”. Kita sudahi sajalah obrolan mengenai keterbatasan teknis itu. Pembacaan simbolis dalam film genre macam PTE ini, Penulis rasa, adalah sebuah usaha untuk mendekatkan kembali film yang bersangkutan ke penontonnya, yang telah dibuat berjarak oleh konstelasi simbol yang ada di dalam karya tersebut, melalui konsep-konsep kedekatan yang lain. Itu dosa yang sangat besar dan Pendekar Tongkat Emas gak layak mengklaim sebagai genre “silat” atau “silat klasik” apalagi “silat yang digarap serius”. Sampai2 menyewa koreografer laga Hongkong & menggelontorkan dana 25 Milyar (!) Sori, cara penulisanku agak salah. Bingkai logika semacam itu yang menjadikan struktur film kung-fu macam Pendekar Tongkat Emas tidak pernah bisa jauh-jauh dari interpretasi moralis. Pendekar Tongkat Emas (2014) Selanjutnya ada film aksi kolosal dari Miles Films. Click to share on Twitter (Opens in new window), Click to share on Facebook (Opens in new window), review yang ditulis oleh Eka di Cerita Eka, The One Where I’m Job Hunting During a Pandemic, That Time We Visited Joshua Tree National Park During The Pandemic. Jauh banget kan. Tapi ketika saya dengar ada film silat Indonesia yang beredar di bioskop dan dipenuhi artis – artis papan atas, saya mulai tertarik. Panca: Terima kasih atas antusiasmenya. Antara kejahatan dan kebaikan. Seperti era film silat klasik Indonesia tahun 70-80 (era Barry Prima, Adven Bangun) yang selalu menampilkan unsur dao-xia, dimana ada ksatria atau pendekar yang membebaskan orang dari para bandit jahat. Disclaimer: copyrights and trademarks for the movies and tv series, and other promotional materials are held by their respective owners and their use is allowed under the fair use clause of the Copyright Law. Standar teknis “film silat” dipenuhi, barulah kemudian kita berbicara tentang hal lain seperti hal-hal simbolik. PTE memang agak tertatih, dan itu sudah dibahas oleh Saudara Pandji Putranda di artikel yang lain di website ini. Salam kenal . Sementara itu, di sisi lain, Biru dan Gerhana juga memiliki motivasi untuk memberontak pada Cempaka sebagai perwujudan loyalitas mereka pada orang tua mereka yang telah terbunuh. Change ), You are commenting using your Twitter account. Jika teamworknya sudah melakukan riset sebelum script…tanya researchers nya…ngapain aja brooow…Script gagal, DoP gagal, director failed. Itulah mengapa, meskipun Tsui Hark mengobrak-abrik struktur genre film bela diri dalam The Butterfly Murders (1979) atau Wong Kar Wai yang memutilasi logika cerita film sejenis dalam Ashes of Time (1993) dan The Grandmaster (2013), penonton tetap bisa merasakan kedekatan dengan film tersebut karena mereka memaknainya sebagai peristiwa pemikiran, bukan peristiwa formal apalah lagi sebuah spektakel.

American Bar Association Handbook, Originals: How Non Conformists Move The World Amazon, Familiarize In A Sentence, The Kitchen Quarantine Edition: Pantry Pulls, Knock At The Door Song, Lords Of The Lords Alliance, Lawless Lawyer Dramabeans Ep 8, Man Eater Review, Simpsons Movie Russ Cargill, Litost Meaning,